Siswandi
JEMBER – Polres Jember menyampaikan laporan kinerja tahun 2024 dalam konferensi pers yang digelar di Aula Rupatama Polres Jember. pada Senin (30/12/2024)
Dalam kesempatan tersebut, Kapolres Jember, AKBP Bayu Pratama Gubunagi, bersama jajaran memaparkan berbagai capaian yang meliputi gangguan Kamtibmas, tren kejahatan, lalu lintas, serta beberapa kasus menonjol yang menjadi perhatian masyarakat.
Penurunan Gangguan Kamtibmas dan Kejahatan Kekayaan Negara
Sepanjang tahun 2024, gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) mengalami penurunan. Dari 2.817 kasus pada 2023, jumlah tersebut turun menjadi 2.761 kasus di 2024, atau mengalami penurunan sebesar 1, 99%. Sementara itu, tindak kejahatan yang berkaitan dengan kekayaan negara juga mencatat penurunan signifikan, dari 43 kasus pada 2023 menjadi 16 kasus di 2024, atau turun sebesar 62, 79%.
Kejahatan Transnasional dan Kasus Menonjol
Namun, kasus kejahatan transnasional menunjukkan tren peningkatan, dari 197 kasus pada 2023 menjadi 233 kasus di 2024, atau naik 18, 27%. Kasus menonjol lainnya adalah kejahatan narkotika yang meningkat dari 122 kasus pada 2023 menjadi 186 kasus di 2024, atau naik 52%. Demikian pula dengan kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) yang melonjak dari 109 laporan pada 2023 menjadi 157 laporan pada 2024, naik sebesar 44, 4%.
Tren Penyelesaian Perkara dan Resiko Kejahatan
Kapolres Jember juga mengungkapkan bahwa jumlah total kejahatan turun dari 3.057 kasus pada 2023 menjadi 3.000 kasus di 2024. Namun, tingkat penyelesaian perkara mengalami penurunan, dari 113% pada 2023 menjadi 96% di 2024, atau turun 17%. Meski demikian, resiko penduduk terkena kejahatan menurun, dari 89 orang pada 2023 menjadi 88 orang pada 2024. Waktu jeda terjadinya kejahatan juga lebih lama, dari rata-rata 2 jam 51 menit 55 detik menjadi 2 jam 52 menit 42 detik, menunjukkan kondisi masyarakat yang lebih aman.
Kecelakaan Lalu Lintas: Tren Menurun, Tapi Korban Meninggal Naik
Di sektor lalu lintas, jumlah kecelakaan lalu lintas menurun, dari 1.375 kasus pada 2023 menjadi 1.320 kasus pada 2024. Namun, angka korban meninggal dunia justru meningkat, dari 325 orang pada 2023 menjadi 328 orang pada 2024. Hal ini menjadikan Polres Jember peringkat ketiga se-Jawa Timur untuk jumlah kecelakaan, tetapi peringkat pertama terkait korban meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas.
"Data ini menunjukkan bahwa berkendara di Jember masih kurang aman. Faktor penyebabnya beragam, mulai dari kelalaian manusia, kondisi kendaraan, hingga infrastruktur jalan, " ujar Kapolres Jember. (AR)
Achmad Sarjono 
